Kamis, 09 Desember 2010

Optimalisasi Otak Kiri dan Kanan Dalam Berkomunikasi

Kamis, 9 Desember 2010

Pembicara :  Shidarta sebagai Koordinator mata kuliah ini adalah pengajar mata kuliah Hukum Komunikasi di Fikom Untar. Lulusan program doktor ilmu hukum Universitas Parahyangan ini menulis sejumlah buku di bidang perlindungan konsumen, filsafat hukum, dan metode penelitian.

Deskripsi  :

Otak manusia bekerja berdasarkan sinyal – sinyal yang disuplai oleh indera manusia. Kemudian informasi tersebut dikirim ke otak dalm bentuk sinyal – sinyal listrik melalui jaringan syaraf. Namun kemampuan indera sendiri terbatas sehingga tidak semua informasi dari indera itu diterima begitu saja oleh otak.

Otak manusia terdiri dari 2 belahan yaitu belahan otak kiri dan kanan. Kedua belahan otak tersebut dihubungkan dan berkomunikasi melalui 200.000.000 sampai 250.000.000 jaringan syaraf corpus callosum. Belahan otak kiri mengontrol otot – otot tubuh bagian kanan sedangkan belahan otak kanan mengontrol otot – otot tubuh bagian kiri.

Menurut Dr. David Samuels, otak manusia memiliki sedikitnya 1.000.000.000.000 buah sel syaraf (neuron individu). Dan tiap neuron tersebut dapat berinteraksi dengan 1 sampai 100 neuron. Setiap neuron yang berjumlah 1.000 milyar itu mengandung suatu sistem yang mampu mengadakan kegiatan – kegiatan : elektro kimia yang luas; pemrosesan mikrodata yang kuat; transmisi yang mulus dan lancar. Setiap neuron yang ada menyerupai “super-oktopus” dengan badan sel yang dapat mengeluarkan ribuan “tentakel”. Ribuan tentakel itu menyerupai suatu cabang pohon yang keluar dari badan sel sentral.

Otak manusia terdiri dari :
1. Right Hemisphere
2. Left Hemisphere
3. Cerebral cortex
4. Skull
5. Pons
6. Hindbrain (cerebellum : otak kecil)    
7. Medulla (batang otak)
8. Mid Brain (Sistem Limbis)

 
Orang yang cenderung lebih banyak menggunakan otak kirinya biasanya berpikir logis, memiliki kemampuan berbahasa, menulis, dan yang berhubungan dengan science dan matematika. Sedangkan orang yang cenderung lebih banyak menggunakan otak kanannya biasanya suka berimajinasi dan berfantasi, suka dengan yang berhubungan dengan musik dan artistik, memiliki kemampuan ruang, dapat mengontrol diri dan menjaga diri.

Komentar  :

Pembahasan topik kali ini mengenai otak kanan dan otak kiri manusia memang sangat menarik. Selain materi yang disampaikan sangat informatif, pembicara juga menyampaikan dengan cara yang menarik sehingga mampu diserap oleh kita yang mendengarkannya.

Dengan mengetahui mengenai otak kanan dan otak kiri manusia serta mengetahui kemana kita lebih banyak menggunakan otak kita (kanan atau kiri), kita dapat lebih mengetahui seperti apa diri kita masing – masing. Setelah kita mengetahui otak bagian mana yang cenderung lebih banyak kita gunakan, maka kita dapat mengoptimalkan fungsi dari otak kita tersebut.

Tentunya saya pribadi sebagai calon lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi, hal tersebut akan sangat berguna ketika saya berkomunikasi dengan orang lain. Karena saya sudah mengetahui diri saya secara garis besar seperti apa maka saya dapat mengontrol diri saya ketika berkomunikasi dengan orang lain. Selain itu saya juga dapat mengetahui bagaimana harus bersikap dengan berbagai macam orang ketika berkomunikasi.

Intinya dengan mengetahui mengenai kemana kecenderungan kita dalam menggunakan otak (kanan atau kiri), kita akan dapat lebih cermat dan bijaksana dalam bertindak dan bertingkah laku.

Kamis, 02 Desember 2010

Kamera Analog Melatarbelakangi Fotografi Digital Kaitannya Dengan Dunia Fotografi Masa Kini

Selasa, 30 November 2010

Pembicara    :  Didiet Anindita sebagai Fotografer

Deskripsi  :

Pada dasarnya, prinsip dari membuat foto adalah melukis dengan sinar. Di mana pada masa lalu sinar disimpan dalam film sedangkan pada masa sekarang sinar disimpan dalam memory card. Media penyimpanan dari kamera analog adalah film sedangkan media penyimpanan dari kamera digital adalah film. Kenapa disebut dengan kamera digital?




Kamera Analog


Karena data yang ditangkap dan disimpan berupa angka – angka yang terdiri dari angka 0 dan 1 yang hanya bisa diterjemahkan oleh komputer. Kamera analog memiliki kelebihan yaitu pori – pori filmnya padat sekali sehingga ketika dibesarkan sampai sebesar apa pun gambar tersebut tidak akan pecah.

Waktu untuk pemotretan yang baik adalah antara terbit matahari sampai Pk. 09.30 (pagi hari) dan antara Pk. 15.00 sampai matahari terbenam (sore hari). Warna yang dihasilkan dari pemotretan tersebut pun berbeda yaitu warna orange di pagi hari dan warna ungu di sore hari. Sebaiknya dalam menyimpan gambar foto menggunakan format RAW yang mampu menyimpan sampai 16 MB, sedangkan format JPEG hanya mampu menyimpan 1-2 MB, format TIFF dapat menyimpan sampai 9 MB.

Prinsip yang harus diperhatikan dalam membuat foto adalah Rule of Third, di mana harus tercipta komposisi yang ideal dalam foto yang dihasilkan.
Mata manusia dapat menangkap sinar antara 400 nm – 700 nm. Sedangkan sinar berada antara 0 nm – 1000 nm. Sinar antara 0 nm sampai 400 nm disebut dengan ultraviolet, sedangkan sinar antara 700 nm sampai 1000 nm disebut dengan infrared.
Ada teknik dalam fotografi yang disebut dengan zone system. Zone system merupakan teknik gradasi dari putih ke hitam. Zone system terdiri dari 3 warna yaitu hitam (shadow), abu – abu, dan putih (high light). Perpindahan warna dari putih ke hitam itulah yang disebut dengan zone system.

Kamera pada dasarnya terdiri dari body kamera dan lensa. Ukuran standar dari lensa adalah 50 mm. Di atas ukuran tersebut disebut dengan lensa tele, sedangkan di bawah ukuran tersebut disebut dengan wide angle. Lensa tele dan wide angle memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Lensa tele memiliki tingkat ketajaman yang rendah, biasanya digunakan untuk mengambil gambar dalam pertandingan bola.

Sedangkan wide angle memiliki tingkat ketajaman yang lebar dan luas, biasanya digunakan dalam arsitektur dan pemandangan. Satu hal penting yang perlu diingat dan diperhatikan sebelum mengambil foto yaitu pikirkan konsep seperti apa yang ingin digunakan. Karena dengan begitu akan lebih mendapat banyak ide kreatif yang akan dipakai pada saat pengambilan gambar. Dan jangan pernah berpikir bahwa foto yang sudah diambil dapat  dihapus (jika tidak bagus) dan dapat diedit (jika kurang bagus).
Meskipun sekarang kita sudah menggunakan kamera digital tetapi alangkah baiknya ketika mengambil sebuah gambar jangan main asal saja karena berpikir dapat dihapus dan diedit melainkan harus dipikirkan dengan matang bagaimana caranya agar hasilnya bagus.

Komentar  :

Pembahasan topik kali ini membuka wawasan saya lebih dalam mengenai kamera analog dan digital serta teknik – teknik dalam fotografi. Pembicara menyajikan topik ini dengan sangat informatif dan menunjukkan hasil – hasil karyanya serta menceritakan pengalamannya kepada kita sehingga menambah pengetahuan bagi yang mendengarnya. Pembicara memang kompeten di bidangnya karena menyampaikan banyak informasi yang sebelumnya belum kita ketahui. Jujur saja saya tidak tahu banyak tentang kamera analog tetapi dengan pembahasan kali ini mengenai kamera analog dan kamera digital, saya jadi mengetahui lebih mengenai apa kelebihan dari kamera analog.

Menurut saya sebagai calon lulusan dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara, penting halnya untuk memiliki pengetahuan yang luas tak terkecuali dengan pengetahuan tentang fotografi ini. Karena dengan semakin banyak tahu maka akan membuat kita menjadi semakin pintar dan kritis.

Kamis, 25 November 2010

Advokasi Media dan Kampanye Publik

Selasa, 23 November 2010

Pembicara    :  Irwan Julianto sebagai Editor Kompas Bidang Opini dan Surat Pembaca

Deskripsi  :

Media massa sering digunakan dalam promosi kesehatan karena media dapat menjadi alat komunikasi bagi kesehatan. Bahkan media memainkan peranan pentinng dalam perubahan sosial. Contohnya, bila zaman dahulu orang meyakini bahwa banyak anak banyak rezeki, keadaan sekarang berbeda karena media berusaha mengkomunikasikan kepada masyarakat bahwa 2 anak cukup (Program Keluarga Berencana).

Meskipun media berperan  penting dalam komunikasi kesehatan akan tetapi media memiliki dua sisi, di mana di satu sisi media mendukung pendidikan kesehatan masyarakat tetapi di sisi lain iklan di media memiliki pengaruh hebat terhadap gaya hidup masyarakat.

Media massa yang merupakan sarana komunikasi kesehatan seharusnya punya komitmen pada perubahan sosial yang ada, tetapi kenyataannya saat ini media justru berada dalam posisi untuk mempertahankan kemapanan. Media saat ini dimanfaatkan oleh para penguasa / pengusaha. Akibatnya manfaat media massa untuk advokasi kesehatan menjadi dilema.
Berikut adalah gambaran mengenai hubungan antara pemerintah, media, pasar, dan civil society

  

Garis putus – putus di atas menunjukkan hubungan yang lemah begitu sedangkan garis yang tidak putus – putus menunjukkan hubungan yang kuat. Terlihat bahwa pasar dan civil society dapat mempengaruhi pemerintah, pasar dapat mempengaruhi media, civil society tidak dapat mempengaruhi  media, dan pemerintah dengan media memiliki hubungan yang seimbang.

Media massa selain sebagai sumber informasi dan hiburan, media juga berperan dalam kegiatan – kegiatan seperti Keluarga Berencana (KB), AIDS, anti – rokok, dll. Belakangan ini muncul konsep yang relatif baru yaitu advokasi media. Advokasi media merupakan strategi media massa untuk meningkatkan inisiatif sosial dan  masyarakat, merangsang peliputan media secara luas untuk membentuk ulang debat publik dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi kebijakan publik yang efektif dalam masalah kesehatan masyarakat.

Advokasi media tidak hanya sekedar meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan, kekuatan dari advokasi media adalah melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan publik. Advokasi media merupakan kerjasama antara pengiklan dan media, jadi media massa dilibatkan dalam membuat iklan tersebut. Ada beberapa jenis advokasi lainnya, yaitu advokasi ligitasi, advokasi legislasi, advokasi masyarakat, dan advokasi pemerintah. Semuanya advokasi tersebut bermuara menjadi kampanye publik.

Komentar  :

Topik bahasan kali ini benar – benar menarik dan menambah pengetahuan saya pribadi khususnya mengenai advokasi media dan kampanye publik. Bahan yang disampaikan sangat informatif dan pembicaranya pun memang kompeten di bidang ini. Pembicara memberi contoh langsung dari kampanye publik mengenai komunikasi kesehatan dalam bentuk iklan di TV sehingga kita dapat lebih mengerti. Selain itu pembicara juga mengupas lebih dalam mengenai faktor – faktor penyebab dibuatnya iklan TV seperti itu. Bahwa ternyata untuk membuat iklan seperti itu membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus melakukan riset terlebih dahulu mengenai keadaan masyarakat saat itu. Selain itu saya jadi mengetahui bahwa pasar dapat mempengaruhi media dalam membuat sebuah keputusan, tetapi civil society tidak dapat mempengaruhi media.

Pengetahuan mengenai advokasi media dan kampanye publik ini merupakan tambahan bekal pengetahuan bagi saya sebagai calon lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi. Bahwa sebagai lulusan dari Fakultas Ilmu Komunikasi hendaknya memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas demi menunjang karir di dunia kerja nantinya.

Kamis, 18 November 2010

Relaunching TPI

Selasa, 16 November 2010

Pembicara    :  Wijaya Kusuma dan Syahreza dari MNC TV

Deskripsi  :

Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 20 Oktober 2010, TPI melakukan relaunch menjadi MNC TV. Keputusan ini diambil setelah melalui proses panjang mengevaluasi citra TPI selama ini di mata masyarakat Indonesia. Sebelum melakukan perubahan, TPI  melakukan penelitian dengan menyewa jasa Markplus Insight untuk meneliti perilaku konsumen dalam menonton televisi. Ternyata hasilnya adalah TPI diasumsikan sebagai TV untuk kalangan ordinary person yang status ekonomi sosialnya menengah ke bawah dengan usia 40 – 50 tahun yang pekerjaannya sebagai guru dan karyawan kantoran menengah ke bawah.

Akhirnya setelah mendapatkan hasil penelitian tersebut, TPI memutuskan untuk melakukan perubahan secara menyeluruh demi meningkatkan citra dan kualitasnya. Tentunya perubahan tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dan fokus. Dampak dari perubahan yang akan dilakukan pun harus terlihat pada meningkatnya status ekonomi sosial penontonnya dari yang semula CDE menjadi BCD. Dengan meningkatnya status ekonomi sosial penonton diharapkan akan berpengaruh pada  bertambahnya pengiklan yang ingin memasang iklannya di TPI.

Langkah pertama dari perubahan tersebut adalah mencari nama baru untuk TPI. Setelah memikirkan sekian banyak nama dan ternyata setelah dicek ke Direktorat Jenderal Hak Cipta bahwa nama – nama tersebut sudah ada, akhirnya terpikirlah untuk menggunakan nama MNC yang merupakan grup dari TPI sendiri. Setelah memutuskan menggunakan MNC dengan ditambahkan kata TV menjadi MNC TV, saatnya untuk memikirkan logo dari MNC TV. Dalam membuat logo ini, MNC TV tidak menyewa jasa orang lain melainkan mengadakan sayembara bagi para karyawan MNC TV sendiri. Hal  ini dikarenakan karyawan MNC TV lebih mengenal bagaimana budaya perusahaan, sistem kerja perusahaan, target market dari perusahaan, dll dibandingkan  orang luar. Akhirnya terpilihlah logo MNC TV yang terbaik dari sekitar seratus lebih logo yang terkumpul. Logo MNC TV ini mengggunakan warna biru dan merah karena warna – warna tersebut merupakan warna yang enak dipandang jika menonton TV dan membuat mata penonton tidak capai dengan warna seperti ini. Tiga hal penting yang ingin disampaikan melalui logo baru ini adalah simple, modern, dan kokoh / solid.


MNC TV berharap dengan relaunch ini dapat  meningkatkan audience trendsetter, menarik pengiklan, lebih inovatif dan inspiring, kekinian, update terhadap konten lokal, status ekonomi sosial menjadi BCD, dan tetap fokus pada program religi. Cara MNC TV memperkenalkan relaunch adalah dengan melakukan relaunch pada tanggal 20 Oktober 2010, mengadakan press conference pada tanggal 21 Oktober 2010, press release dengan semua jenis media, jaringan sosial melalui facebook dan twitter, talkshow di radio – radio, dan diskusi ilmiah.

Komentar  :

Topik kali ini sungguh menarik bagi saya pribadi. Karena merupakan pengalaman yang sangat berharga bahwa saya pribadi sebagai calon lulusan Ilmu Komunikasi dapat mengetahui proses dari relaunch sebuah televisi swasta yaitu TPI menjadi MNC TV. Pembicara yang merupakan karyawan dari MNC TV ini banyak berbagi seputar pengalaman mereka yang belum pernah kami rasakan. Hal tersebut memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan bagi saya pribadi yang selama ini mungkin hanya mengetahui teorinya saja tetapi tidak pernah merasakan bagaimana praktek di lapangannya.

 Topik kali ini erat kaitannya dengan Fakultas Ilmu Komunikasi karena di sini ilmu dari jurusan advertising diperlukan ketika menentukan logo baru yang tepat dan sesuai bagi MNC TV dan teknik –teknik Public Relations juga diperlukan dalam mempersiapkan proses relaunch ini agar sukses. Dan tidak hanya sampai di situ saja melainkan setelah proses  relaunch ini, semua karyawan bertugas untuk terus meningkatkan kualitas dan citra dari MNC TV dengan tampilannya yang baru saat ini. MNC TV terus meningkatkan kualitas dari siarannya juga ikut serta dalam kegiatan – kegiatan sosial demi meningkatkan citra dari MNC TV di mata masyarakat.

Intinya adalah topik dan pembicara minggu  ini membuka mata saya lebar – lebar mengenai tugas - tugas dan kegiatan – kegiatan yang ada di perusahaan media massa khususnya televisi. Saya mendapatkan pengetahuan tambahan seputar dunia kerja khususnya di televisi. Ini merupakan bekal pengetahuan bagi saya pribadi sebelum memasuki dunia kerja nantinya.

Rabu, 10 November 2010

Principle of Success

Selasa, 9 November 2010

Pembicara    :  Mrs. Amala & partners from Universal Peace Federation

Deskripsi  :

Universal Peace Federation didirikan oleh Dr. & Mrs. Sun Hyung Moon. Saat ini Universal Peace Federation telah tersebar di kurang lebih 180 negara di dunia. Motto dati Dr.Sun Hyung Moon adalah “ Live for the sake of others ”.

Di dalam diri setiap orang, pasti memiliki impian / cita – cita. Untuk mewujudkan impian tersebut, kita harus memiliki visi dan misi untuk meraihnya dan kemudian berjuang untuk mencapai impian tersebut. Tetapi apakah setelah kita meraih impian tersebut kita dapat dikatakan sukses? Apakah arti kesuksesan yang sebenarnya? Apakah dengan menjadi  sukses kita mendapatkan kebahagiaan sejati? Kesuksesan yang sebenarnya bukan hanya dilihat dari luar saja. Orang yang sukses belum tentu bahagia. Untuk mendapatkan kebahagiaan sejati, kita harus tahu siapa diri kita sebenarnya dan mencintai diri kita sendiri. Dan semuanya itu dapat diperoleh dari hubungan yang sejati yang tak akan pernah berubah. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan keluarga. Hubungan pertemanan, persahabatan, percintaan mungkin bisa terputus bila adanya masalah. Tapi hubungan keluarga akan tetap abadi selamanya.

Setelah memahami bahwa hubungan keluarga adalah hubungan sejati, saatnya untuk memahami hal lainnya. Bahwa orang – orang yang ada di komunitas kita, masyarakat, dan bahkan di dunia, semuanya adalah keluarga kita. Hal ini harus benar -  benar dipahami. Dengan menganggap semua orang adalah keluarga, maka kita harus membuat bahagia semua orang. Tak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Karena itulah kita harus membuat orang lain bahagia. Karena dengan membuat orang lain bahagia, kita juga akan mendapatkan kebahagiaan.

Di dalam diri kita terdiri atas pikiran dan tubuh. Pikiran mengontrol kita sedangkan tubuh selalu memikirkan tentang diri sendiri. Saat ini yang terjadi semua orang memikirkan  kepentingan diri sendiri dengan menyingkirkan kepentingan orang lain. Contohnya, korupsi terjadi karena orang tersebut hanya memikirkan kepentingannya sendiri tanpa memperdulikan kepentingan orang lain. Semua konflik terjadi karena setiap orang hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Seharusnya kita memikirkan kepentingan orang lain. Dengan melakukan sesuatu bagi orang lain kita akan mendapatkan kebahagiaan. Seperti yang dilakukan Ryan, anak berusia 7 tahun yang tinggal di Kanada berjuang mengumpulkan uang dengan jerih payahnya sendiri demi membantu teman – temannnya di Afrika yang sulit mendapatkan air bersih. Ia begitu terbeban untuk membantu saudarnya di Afrika untuk membangun sumur sebagai sumber air bersih. Hingga akhirnya mimpinya tersebut  dapat terwujud dan membuat Ryan memiliki kebahagiaan tersendiri di hatinya karena dapat membantu orang lain.

Komentar  ;

Topik kali ini memiliki kesan tersendiri bagi saya pribadi. Pembicara dan topik yang disajikan benar – benar menarik dan membuka wawasan saya lebih jauh mengenai apa itu kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Benar bahwa dengan membuat orang lain bahagia, kita akan mendapatkan kebahagiaan juga. Ini merupakan pelajaran bagi saya pribadi yang akan menjadi bekal bagi saya dalam menjalani hidup lebih baik ke depannya.
Kenyataan yang ada sekarang ini, orang selalu memikirkan kepentingannya sendiri dan tidak peduli hal tersebut akan merugikan orang lain. Jarang sekali ada orang yang benar – benar peduli dengan kepentingan orang lain. Saya disadarkan bahwa jangan hanya peduli dengan kepentingan diri sendiri. Berusahalah untuk memperhatikan kepentingan orang lain juga. Dan kita akan mendapatkan kebahagiaan sejati bila kita dapat melakukan sesuatu yang berarti bagi orang lain dan membuatnya bahagia. Saya rasa hal ini sudah lama dilupakan oleh kita semua saat ini.

Jumat, 05 November 2010

Periklanan dan Perilaku Konsumen (Interactive Communications)

Selasa, 2 November 2010

Pembicara : Chairy, yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara yang menekuni bidang perilaku konsumen dan Wakil Rektor UNTAR bidang akademik.

Deskripsi :

Berbicara mengenai perilaku konsumen, maka tidak terlepas dari komunikasi pemasaran. Perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Berikut  adalah beberapa prinsip dasar psikologi dalam mempengaruhi orang untuk mengubah pemikiran mereka dan diikuti dengan permintaan :

1. Reciprocity (timbal balik)
    Orang biasanya rela untuk memberi jika ia menerima sesuatu terlebih dahulu Contoh : ketika kita   ditawarkan untuk mencoba suatu produk makanan di supermarket, biasanya setelah kita mencoba maka kita akan membeli produk tersebut.

2. Scarcity (kelangkaan)
    Biasanya suatu produk yang langka dan jarang itu lebih menarik minat konsumen. Contoh : sebuah jam tangan yang hanya diproduksi 1000 buah di seluruh dunia, akan lebih menarik perhatian kita untuk membelinya karena jam tersebut langka.

3. Authority (otoritas)
    Siapa sumber yang menjadi penyampai pesan biasanya berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan konsumen. Contoh : kita akan lebih percaya dengan berita yang ada di salah satu Harian Surat Kabar ternama yang kredibel dibanding harian yang lainnya.

4. Consistency
    Adanya kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan.

5. Liking (kesukaan)
    Orang cenderung untuk setuju dengan apa yang ia suka / kagumi. Contoh : Pencari dana yang memiliki wajah dan penampilan menarik akan mendapat perhatian lebih banyak dibanding yang berpenampilan biasa saja.

6. Consensus
    Sesorang biasanya ikut melakukan sesuatu setelah mengetahui hal tersebut telah dilakukan oleh orang lain terlebih dahulu.

7. Decisions (pilihan taktik dalam berkomunikasi)
    Sumber pesan, contoh : artis, wanita karir, dll.
    Pesan, contoh : akibat negatif, perbandingan, dll
    Media, contoh : TV, website, print ad, dll
    Target market, contoh : status tertentu, dll

Setelah mengetahui hal - hal apa saja yang dapat mengubah sikap sesorang melalui komunikasi, saatnya untuk mengetahui tentang komunikasi itu sendiri. Ada 5 elemen dalam komunikasi, yaitu : sumber pesan / pengirim, medium, pesan, penerima pesan, umpan balik. Model komunikasi tradisional tidak dapat menggambarkan sesuatu secara menyeluruh karena saat ini konsumen sudah memiliki banyak pilihan dan kontrol yang kuat untuk mengolah pesan yang diperoleh. Mari kita bahas lebih dalam mengenai sumbet pesan dan pesan dalam iklan.

Biasanya sumber pesan menggunakan ahli - ahli, artis, atau typical consumer. Utilitarian products / high performance risk products sperti vacuum menggunakan jasa para ahli untuk lebih meyakinkan. Sedangkan untuk produk yang memiliki resiko sosial tinggi seperti perhiasan dan mebel / perabotan menggunakan artis sebagai penyampai pesan. Dan untuk produk sehari - hari yang resikonya rendah seperti biskuit, bisa menggunakan orang biasa sebagai penyampai pesan.

Sumber pesan   harus kredibel dan atraktif. Kredibilitas endorser sangat penting ketika pemahaman pesan rendah. Harus adanya kesesuiaian antara produk dengan endorser. dan juga endorser harus sesuai dengan target market dari produk. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber pesan adalah reputasinya. Apabila suatu saat reputasi sumber pesan menjadi negatif, tentunya akan berpengaruh terhadap produk. Konsumen pasti tidak akan memilih produk tersebut karena teringat dengan sumber pesan yang memiliki reputasi negatif.

Selanjutnya akan dibahas mengenai pesan yaitu iklan itu sendiri. Mengulang iklan lebih dari satu kali dapat menyebabkan 2 hal, yaitu masyarakat menjadi lebih tahu dengan produk tersebut atau membuat iklan tersebut menjadi biasa. Isi pesan dari iklan juga terbagi menjadi dua yaitu hanya menampilkan satu sisi saja atau dua sisi. Maksud dari satu sisi adalah iklan hanya menyampaikan informasi yang positif, biasanya digunakan untuk target market yang friendly. Sedangkan iklan yang berisi dua sisi menyampaikan sisi positif dan negatif dari produk tersebut ( cont : rokok), biasanya digunakan pada target market yang unfriendly / kritis. Membuat kesimpulan di akhir pesan diperlukan jika konsumen sulit untuk termotivasi oleh iklan. Membuat iklan yang membandingkan produk dengan produk lain juga bisa dilakukan tentunya tidak secara terang - terangan karena ada aturan yang berlaku. Iklan juga dapat berisi pesan yang positif bila konsumen menggunakan produk dan pesan negatif jika konsumen tidak menggunakan produk tersebut. Selain itu, iklan juga dapat menggunakan daya tarik seksual, humor, dan rasa takut dalam penyampaiannya. Tentunya disesuaikan dengan kondisi dan jenis produk.


Komentar :

Pembahasan mengenai topik kali ini sangat menarik. Selain karena pembicara membawakannya dengan sangat menarik, informasi yang disampaikan pun memberi banyak pengetahuan tambahan bagi saya pribadi. Meskipun topik kali ini membahas mengenai iklan, tetapi menurut saya pengetahuan tentang iklan juga perlu diketahui. Karena sebagai calon lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi, penting halnya untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang berbagai hal.

Dari pembahasan lebih dalam mengenai iklan ini, saya menjadi sadar bahwa saya pribadi telah terpengaruh dengan pesan yang terkandung dalam iklan yang saya lihat dan saat ini saya telah belajar mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi orang setelah melihat sebuah iklan. Ternyata di dalam pembuatan iklan itu sendiri memiliki banayk strategi baik dalam hal penggunaan sumber pesan dan isi pesan dalam iklan itu sendiri. Semua strategi yang digunakan dalam iklan itu sendiri semata - mata hanya untuk mempengaruhi kita sebagai konsumen hingga akhirnya mengubah sikap kita terhadap produk yang diiklankan tersebut. Setelah mengetahui semuanya itu, rasanya pengetahuan ini sangat bermanfat bagi kita semua, khusunya yang nantinya akan bergelut di  bidang yang berhubungan dengan iklan.





Kamis, 28 Oktober 2010

Iklan dan Kekerasan Simbolik

Senin, 25 Oktober 2010

Pembicara  :  Endah Murwani sebagai Doktor di bidang Periklanan dan Dosen Fikom Universitas Multimedia Nusantara

Deskripsi  :

Iklan adalah sesuatu yang tidak terpisahkan dari kehidupan kita sehari - hari. Di jalan, di sekolah, di kantor, di toilet dan di mana pun kita dapat melihat iklan. Akan tetapi sekarang telah terjadi pergeseran dari fungsi iklan tersebut. Saat ini iklan tidak hanya digunakan untuk menawarkan suatu produk, melainkan berusaha untuk membentuk sistem nilai, gaya hidup maupun selera budaya tertentu. Iklan tidak hanya memvisualisasikan kualitas dan atribut dari suatu produk tetapi juga membuat  bagaimana sifat / ciri produk tersebut memiliki arti sesuatu bagi kita. Dengan kata lain, iklan mencoba mendefinisikan image tertentu ketika orang menggunakan produk tersebut.

Pollan membagi fungsi komunikasi iklan menjadi dua, yaitu fungsi informasional dan fungsi transformational. Dalam fungsi informasional, iklan menginformasikan mengenai karakteristik produk. Sedangkan dalam fungsi transformational, iklan berusaha untuk mengubah sikap -sikap yang dimiliki konsumen terhadap merk, gaya hidup, dan lain - lain.

Beberapa ilmuwan sosial menyumbangkan pemikiran mereka tentang iklan. Menurut Baudrillard iklan adalah bentuk dari sistem tanda yang mengatur makna dari objek / komoditas dan iklan juga dipandang sebagai perangkat ideologis dari kapitalisme konsumen. Menurutnya iklan sebagai wacana yang dikodekan dan melekat pada produk, tidak memiliki hubungan dengan realitas (hyperreal).

Dan lewat kode dalam pesan manusia sadar akan dirinya dan kebutuhan - kebutuhannya. Kode tersebut hirarkis untuk menandakan perbedaan - perbedaan dari status kelas. Sedangkan menurut Barthes iklan juga dilihat sebagai tanda, yang mengatur makna yang ingin disampaikan oleh pembuat iklan. Makan ideologis yang dimiliki iklan dibuat senetral mungkin, proses signifikansi (pembuatan tanda) disebut Barthes sebgai myth / mitos. Menurutnya tanda masih bisa merepresentasikan realitas (signifikansi tingkat pertama / denotasi) sedangkan pada signifikansi tingkat 2 (konotasi) tanda bisa merepresentasikan sesuatu yang hanya bisa dipahami lewat situasi kultural / sosial yang sama. Sementara sebagai sebuah myth, tanda dalam iklan dianggap merepresentasikan pesan ideologis si pembuat iklan (kelas borjuis). Menurutnya iklan memiliki berbagai warna sesuai dengan tingkat signifikansi yang dilakukan oleh khalayak.

Menurut Bourdieu, seluruh tindakan pedagogis baik di rumah, sekolah, media dan lain - lain memiliki muatan kekerasan simbolik selama pelaku punya kuasa dalam menentukan sistem nilai atas pelaku lainnya. Diasumsikan bahwa media dan iklan merupakan saran untuk melakukan tindakan pedagogis dari kelas / kelompok sosial tertentu. Iklan menjadi mesin kekerasan simbolik yang bisa menciptakan sistem kategorisasi, klasifikasi, dan definisi sosial tertentu sesuai dengan kepentingan kelas / kelompok dominan. Image - image simbolik yang diproduksi iklan seperti kebahagiaan, kecantikan, gaya hidup modern merupakan sistem nilai yang dimiliki kelas / kelompok dominan yang ditanamkan pada suatu kelompok masyarakat. Dengan kata lain selera kita, pengetahuan kita terpengaruh oleh media dan iklan.


Komentar  :

Pembahasan mengenai kekerasan simbolik di dalam iklan ini sangat menarik. Karena membuka wawasan saya pribadi lebih dalam mengenai makna dari sebuah iklan. Bahwa ternyata saat ini iklan tidak hanya berfungsi untuk menjual sebuah produk tetapi juga berupaya untuk menciptakan image tertentu tentang sesuatu. Hingga akhirnya kita sebagai konsumen menjadi terpengaruh oleh image dari produk tersebut. Sebagai contohnya adalah iklan salah satu produk pelembab wajah bagi wanita yang membentuk image bahwa perempuan cantik adalah yang memiliki kulit putih, tapi bukan sekedar putih melainkan putih merona, putih bersinar atau bahkan putih secantik mutiara. Dari contoh tersebut dapat terlihat bahwa saat ini, iklan sudah menjadi mesin kekerasan simbolik yang digunakan oleh kelas / kelompok tertentu untuk mempengaruhi kelompok masyarakat tertentu.

Akan tetapi meskipun begitu, kekerasan simbolik yang terkandung di dalam sebuah iklan dianggap wajar oleh kebanyakan orang karena sadar atau tidak masyarakat sudah terpengaruh dengan image yang ditampilkan dalam iklan. Kebiasaan, pola pikir kita, dan gaya hidup kita saat ini sudah terpengaruh oleh media dan iklan. Sadar atau tidak kita sudah berubah menjadi seperti apa yang diinginkan oleh iklan tersebut.