Kamis, 25 November 2010

Advokasi Media dan Kampanye Publik

Selasa, 23 November 2010

Pembicara    :  Irwan Julianto sebagai Editor Kompas Bidang Opini dan Surat Pembaca

Deskripsi  :

Media massa sering digunakan dalam promosi kesehatan karena media dapat menjadi alat komunikasi bagi kesehatan. Bahkan media memainkan peranan pentinng dalam perubahan sosial. Contohnya, bila zaman dahulu orang meyakini bahwa banyak anak banyak rezeki, keadaan sekarang berbeda karena media berusaha mengkomunikasikan kepada masyarakat bahwa 2 anak cukup (Program Keluarga Berencana).

Meskipun media berperan  penting dalam komunikasi kesehatan akan tetapi media memiliki dua sisi, di mana di satu sisi media mendukung pendidikan kesehatan masyarakat tetapi di sisi lain iklan di media memiliki pengaruh hebat terhadap gaya hidup masyarakat.

Media massa yang merupakan sarana komunikasi kesehatan seharusnya punya komitmen pada perubahan sosial yang ada, tetapi kenyataannya saat ini media justru berada dalam posisi untuk mempertahankan kemapanan. Media saat ini dimanfaatkan oleh para penguasa / pengusaha. Akibatnya manfaat media massa untuk advokasi kesehatan menjadi dilema.
Berikut adalah gambaran mengenai hubungan antara pemerintah, media, pasar, dan civil society

  

Garis putus – putus di atas menunjukkan hubungan yang lemah begitu sedangkan garis yang tidak putus – putus menunjukkan hubungan yang kuat. Terlihat bahwa pasar dan civil society dapat mempengaruhi pemerintah, pasar dapat mempengaruhi media, civil society tidak dapat mempengaruhi  media, dan pemerintah dengan media memiliki hubungan yang seimbang.

Media massa selain sebagai sumber informasi dan hiburan, media juga berperan dalam kegiatan – kegiatan seperti Keluarga Berencana (KB), AIDS, anti – rokok, dll. Belakangan ini muncul konsep yang relatif baru yaitu advokasi media. Advokasi media merupakan strategi media massa untuk meningkatkan inisiatif sosial dan  masyarakat, merangsang peliputan media secara luas untuk membentuk ulang debat publik dan meningkatkan dukungan masyarakat bagi kebijakan publik yang efektif dalam masalah kesehatan masyarakat.

Advokasi media tidak hanya sekedar meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan, kekuatan dari advokasi media adalah melibatkan masyarakat dalam proses pembuatan kebijakan publik. Advokasi media merupakan kerjasama antara pengiklan dan media, jadi media massa dilibatkan dalam membuat iklan tersebut. Ada beberapa jenis advokasi lainnya, yaitu advokasi ligitasi, advokasi legislasi, advokasi masyarakat, dan advokasi pemerintah. Semuanya advokasi tersebut bermuara menjadi kampanye publik.

Komentar  :

Topik bahasan kali ini benar – benar menarik dan menambah pengetahuan saya pribadi khususnya mengenai advokasi media dan kampanye publik. Bahan yang disampaikan sangat informatif dan pembicaranya pun memang kompeten di bidang ini. Pembicara memberi contoh langsung dari kampanye publik mengenai komunikasi kesehatan dalam bentuk iklan di TV sehingga kita dapat lebih mengerti. Selain itu pembicara juga mengupas lebih dalam mengenai faktor – faktor penyebab dibuatnya iklan TV seperti itu. Bahwa ternyata untuk membuat iklan seperti itu membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus melakukan riset terlebih dahulu mengenai keadaan masyarakat saat itu. Selain itu saya jadi mengetahui bahwa pasar dapat mempengaruhi media dalam membuat sebuah keputusan, tetapi civil society tidak dapat mempengaruhi media.

Pengetahuan mengenai advokasi media dan kampanye publik ini merupakan tambahan bekal pengetahuan bagi saya sebagai calon lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi. Bahwa sebagai lulusan dari Fakultas Ilmu Komunikasi hendaknya memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas demi menunjang karir di dunia kerja nantinya.

Kamis, 18 November 2010

Relaunching TPI

Selasa, 16 November 2010

Pembicara    :  Wijaya Kusuma dan Syahreza dari MNC TV

Deskripsi  :

Beberapa waktu yang lalu tepatnya tanggal 20 Oktober 2010, TPI melakukan relaunch menjadi MNC TV. Keputusan ini diambil setelah melalui proses panjang mengevaluasi citra TPI selama ini di mata masyarakat Indonesia. Sebelum melakukan perubahan, TPI  melakukan penelitian dengan menyewa jasa Markplus Insight untuk meneliti perilaku konsumen dalam menonton televisi. Ternyata hasilnya adalah TPI diasumsikan sebagai TV untuk kalangan ordinary person yang status ekonomi sosialnya menengah ke bawah dengan usia 40 – 50 tahun yang pekerjaannya sebagai guru dan karyawan kantoran menengah ke bawah.

Akhirnya setelah mendapatkan hasil penelitian tersebut, TPI memutuskan untuk melakukan perubahan secara menyeluruh demi meningkatkan citra dan kualitasnya. Tentunya perubahan tersebut harus dilakukan secara menyeluruh dan fokus. Dampak dari perubahan yang akan dilakukan pun harus terlihat pada meningkatnya status ekonomi sosial penontonnya dari yang semula CDE menjadi BCD. Dengan meningkatnya status ekonomi sosial penonton diharapkan akan berpengaruh pada  bertambahnya pengiklan yang ingin memasang iklannya di TPI.

Langkah pertama dari perubahan tersebut adalah mencari nama baru untuk TPI. Setelah memikirkan sekian banyak nama dan ternyata setelah dicek ke Direktorat Jenderal Hak Cipta bahwa nama – nama tersebut sudah ada, akhirnya terpikirlah untuk menggunakan nama MNC yang merupakan grup dari TPI sendiri. Setelah memutuskan menggunakan MNC dengan ditambahkan kata TV menjadi MNC TV, saatnya untuk memikirkan logo dari MNC TV. Dalam membuat logo ini, MNC TV tidak menyewa jasa orang lain melainkan mengadakan sayembara bagi para karyawan MNC TV sendiri. Hal  ini dikarenakan karyawan MNC TV lebih mengenal bagaimana budaya perusahaan, sistem kerja perusahaan, target market dari perusahaan, dll dibandingkan  orang luar. Akhirnya terpilihlah logo MNC TV yang terbaik dari sekitar seratus lebih logo yang terkumpul. Logo MNC TV ini mengggunakan warna biru dan merah karena warna – warna tersebut merupakan warna yang enak dipandang jika menonton TV dan membuat mata penonton tidak capai dengan warna seperti ini. Tiga hal penting yang ingin disampaikan melalui logo baru ini adalah simple, modern, dan kokoh / solid.


MNC TV berharap dengan relaunch ini dapat  meningkatkan audience trendsetter, menarik pengiklan, lebih inovatif dan inspiring, kekinian, update terhadap konten lokal, status ekonomi sosial menjadi BCD, dan tetap fokus pada program religi. Cara MNC TV memperkenalkan relaunch adalah dengan melakukan relaunch pada tanggal 20 Oktober 2010, mengadakan press conference pada tanggal 21 Oktober 2010, press release dengan semua jenis media, jaringan sosial melalui facebook dan twitter, talkshow di radio – radio, dan diskusi ilmiah.

Komentar  :

Topik kali ini sungguh menarik bagi saya pribadi. Karena merupakan pengalaman yang sangat berharga bahwa saya pribadi sebagai calon lulusan Ilmu Komunikasi dapat mengetahui proses dari relaunch sebuah televisi swasta yaitu TPI menjadi MNC TV. Pembicara yang merupakan karyawan dari MNC TV ini banyak berbagi seputar pengalaman mereka yang belum pernah kami rasakan. Hal tersebut memberikan tambahan ilmu dan pengetahuan bagi saya pribadi yang selama ini mungkin hanya mengetahui teorinya saja tetapi tidak pernah merasakan bagaimana praktek di lapangannya.

 Topik kali ini erat kaitannya dengan Fakultas Ilmu Komunikasi karena di sini ilmu dari jurusan advertising diperlukan ketika menentukan logo baru yang tepat dan sesuai bagi MNC TV dan teknik –teknik Public Relations juga diperlukan dalam mempersiapkan proses relaunch ini agar sukses. Dan tidak hanya sampai di situ saja melainkan setelah proses  relaunch ini, semua karyawan bertugas untuk terus meningkatkan kualitas dan citra dari MNC TV dengan tampilannya yang baru saat ini. MNC TV terus meningkatkan kualitas dari siarannya juga ikut serta dalam kegiatan – kegiatan sosial demi meningkatkan citra dari MNC TV di mata masyarakat.

Intinya adalah topik dan pembicara minggu  ini membuka mata saya lebar – lebar mengenai tugas - tugas dan kegiatan – kegiatan yang ada di perusahaan media massa khususnya televisi. Saya mendapatkan pengetahuan tambahan seputar dunia kerja khususnya di televisi. Ini merupakan bekal pengetahuan bagi saya pribadi sebelum memasuki dunia kerja nantinya.

Rabu, 10 November 2010

Principle of Success

Selasa, 9 November 2010

Pembicara    :  Mrs. Amala & partners from Universal Peace Federation

Deskripsi  :

Universal Peace Federation didirikan oleh Dr. & Mrs. Sun Hyung Moon. Saat ini Universal Peace Federation telah tersebar di kurang lebih 180 negara di dunia. Motto dati Dr.Sun Hyung Moon adalah “ Live for the sake of others ”.

Di dalam diri setiap orang, pasti memiliki impian / cita – cita. Untuk mewujudkan impian tersebut, kita harus memiliki visi dan misi untuk meraihnya dan kemudian berjuang untuk mencapai impian tersebut. Tetapi apakah setelah kita meraih impian tersebut kita dapat dikatakan sukses? Apakah arti kesuksesan yang sebenarnya? Apakah dengan menjadi  sukses kita mendapatkan kebahagiaan sejati? Kesuksesan yang sebenarnya bukan hanya dilihat dari luar saja. Orang yang sukses belum tentu bahagia. Untuk mendapatkan kebahagiaan sejati, kita harus tahu siapa diri kita sebenarnya dan mencintai diri kita sendiri. Dan semuanya itu dapat diperoleh dari hubungan yang sejati yang tak akan pernah berubah. Hubungan yang dimaksud adalah hubungan keluarga. Hubungan pertemanan, persahabatan, percintaan mungkin bisa terputus bila adanya masalah. Tapi hubungan keluarga akan tetap abadi selamanya.

Setelah memahami bahwa hubungan keluarga adalah hubungan sejati, saatnya untuk memahami hal lainnya. Bahwa orang – orang yang ada di komunitas kita, masyarakat, dan bahkan di dunia, semuanya adalah keluarga kita. Hal ini harus benar -  benar dipahami. Dengan menganggap semua orang adalah keluarga, maka kita harus membuat bahagia semua orang. Tak ada seorang pun yang dapat hidup sendiri di dunia ini. Karena itulah kita harus membuat orang lain bahagia. Karena dengan membuat orang lain bahagia, kita juga akan mendapatkan kebahagiaan.

Di dalam diri kita terdiri atas pikiran dan tubuh. Pikiran mengontrol kita sedangkan tubuh selalu memikirkan tentang diri sendiri. Saat ini yang terjadi semua orang memikirkan  kepentingan diri sendiri dengan menyingkirkan kepentingan orang lain. Contohnya, korupsi terjadi karena orang tersebut hanya memikirkan kepentingannya sendiri tanpa memperdulikan kepentingan orang lain. Semua konflik terjadi karena setiap orang hanya memikirkan kepentingannya sendiri. Seharusnya kita memikirkan kepentingan orang lain. Dengan melakukan sesuatu bagi orang lain kita akan mendapatkan kebahagiaan. Seperti yang dilakukan Ryan, anak berusia 7 tahun yang tinggal di Kanada berjuang mengumpulkan uang dengan jerih payahnya sendiri demi membantu teman – temannnya di Afrika yang sulit mendapatkan air bersih. Ia begitu terbeban untuk membantu saudarnya di Afrika untuk membangun sumur sebagai sumber air bersih. Hingga akhirnya mimpinya tersebut  dapat terwujud dan membuat Ryan memiliki kebahagiaan tersendiri di hatinya karena dapat membantu orang lain.

Komentar  ;

Topik kali ini memiliki kesan tersendiri bagi saya pribadi. Pembicara dan topik yang disajikan benar – benar menarik dan membuka wawasan saya lebih jauh mengenai apa itu kesuksesan dan kebahagiaan sejati. Benar bahwa dengan membuat orang lain bahagia, kita akan mendapatkan kebahagiaan juga. Ini merupakan pelajaran bagi saya pribadi yang akan menjadi bekal bagi saya dalam menjalani hidup lebih baik ke depannya.
Kenyataan yang ada sekarang ini, orang selalu memikirkan kepentingannya sendiri dan tidak peduli hal tersebut akan merugikan orang lain. Jarang sekali ada orang yang benar – benar peduli dengan kepentingan orang lain. Saya disadarkan bahwa jangan hanya peduli dengan kepentingan diri sendiri. Berusahalah untuk memperhatikan kepentingan orang lain juga. Dan kita akan mendapatkan kebahagiaan sejati bila kita dapat melakukan sesuatu yang berarti bagi orang lain dan membuatnya bahagia. Saya rasa hal ini sudah lama dilupakan oleh kita semua saat ini.

Jumat, 05 November 2010

Periklanan dan Perilaku Konsumen (Interactive Communications)

Selasa, 2 November 2010

Pembicara : Chairy, yang merupakan Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara yang menekuni bidang perilaku konsumen dan Wakil Rektor UNTAR bidang akademik.

Deskripsi :

Berbicara mengenai perilaku konsumen, maka tidak terlepas dari komunikasi pemasaran. Perilaku konsumen dalam membeli sebuah produk dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Berikut  adalah beberapa prinsip dasar psikologi dalam mempengaruhi orang untuk mengubah pemikiran mereka dan diikuti dengan permintaan :

1. Reciprocity (timbal balik)
    Orang biasanya rela untuk memberi jika ia menerima sesuatu terlebih dahulu Contoh : ketika kita   ditawarkan untuk mencoba suatu produk makanan di supermarket, biasanya setelah kita mencoba maka kita akan membeli produk tersebut.

2. Scarcity (kelangkaan)
    Biasanya suatu produk yang langka dan jarang itu lebih menarik minat konsumen. Contoh : sebuah jam tangan yang hanya diproduksi 1000 buah di seluruh dunia, akan lebih menarik perhatian kita untuk membelinya karena jam tersebut langka.

3. Authority (otoritas)
    Siapa sumber yang menjadi penyampai pesan biasanya berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan konsumen. Contoh : kita akan lebih percaya dengan berita yang ada di salah satu Harian Surat Kabar ternama yang kredibel dibanding harian yang lainnya.

4. Consistency
    Adanya kesesuaian antara apa yang dikatakan dengan apa yang dilakukan.

5. Liking (kesukaan)
    Orang cenderung untuk setuju dengan apa yang ia suka / kagumi. Contoh : Pencari dana yang memiliki wajah dan penampilan menarik akan mendapat perhatian lebih banyak dibanding yang berpenampilan biasa saja.

6. Consensus
    Sesorang biasanya ikut melakukan sesuatu setelah mengetahui hal tersebut telah dilakukan oleh orang lain terlebih dahulu.

7. Decisions (pilihan taktik dalam berkomunikasi)
    Sumber pesan, contoh : artis, wanita karir, dll.
    Pesan, contoh : akibat negatif, perbandingan, dll
    Media, contoh : TV, website, print ad, dll
    Target market, contoh : status tertentu, dll

Setelah mengetahui hal - hal apa saja yang dapat mengubah sikap sesorang melalui komunikasi, saatnya untuk mengetahui tentang komunikasi itu sendiri. Ada 5 elemen dalam komunikasi, yaitu : sumber pesan / pengirim, medium, pesan, penerima pesan, umpan balik. Model komunikasi tradisional tidak dapat menggambarkan sesuatu secara menyeluruh karena saat ini konsumen sudah memiliki banyak pilihan dan kontrol yang kuat untuk mengolah pesan yang diperoleh. Mari kita bahas lebih dalam mengenai sumbet pesan dan pesan dalam iklan.

Biasanya sumber pesan menggunakan ahli - ahli, artis, atau typical consumer. Utilitarian products / high performance risk products sperti vacuum menggunakan jasa para ahli untuk lebih meyakinkan. Sedangkan untuk produk yang memiliki resiko sosial tinggi seperti perhiasan dan mebel / perabotan menggunakan artis sebagai penyampai pesan. Dan untuk produk sehari - hari yang resikonya rendah seperti biskuit, bisa menggunakan orang biasa sebagai penyampai pesan.

Sumber pesan   harus kredibel dan atraktif. Kredibilitas endorser sangat penting ketika pemahaman pesan rendah. Harus adanya kesesuiaian antara produk dengan endorser. dan juga endorser harus sesuai dengan target market dari produk. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam memilih sumber pesan adalah reputasinya. Apabila suatu saat reputasi sumber pesan menjadi negatif, tentunya akan berpengaruh terhadap produk. Konsumen pasti tidak akan memilih produk tersebut karena teringat dengan sumber pesan yang memiliki reputasi negatif.

Selanjutnya akan dibahas mengenai pesan yaitu iklan itu sendiri. Mengulang iklan lebih dari satu kali dapat menyebabkan 2 hal, yaitu masyarakat menjadi lebih tahu dengan produk tersebut atau membuat iklan tersebut menjadi biasa. Isi pesan dari iklan juga terbagi menjadi dua yaitu hanya menampilkan satu sisi saja atau dua sisi. Maksud dari satu sisi adalah iklan hanya menyampaikan informasi yang positif, biasanya digunakan untuk target market yang friendly. Sedangkan iklan yang berisi dua sisi menyampaikan sisi positif dan negatif dari produk tersebut ( cont : rokok), biasanya digunakan pada target market yang unfriendly / kritis. Membuat kesimpulan di akhir pesan diperlukan jika konsumen sulit untuk termotivasi oleh iklan. Membuat iklan yang membandingkan produk dengan produk lain juga bisa dilakukan tentunya tidak secara terang - terangan karena ada aturan yang berlaku. Iklan juga dapat berisi pesan yang positif bila konsumen menggunakan produk dan pesan negatif jika konsumen tidak menggunakan produk tersebut. Selain itu, iklan juga dapat menggunakan daya tarik seksual, humor, dan rasa takut dalam penyampaiannya. Tentunya disesuaikan dengan kondisi dan jenis produk.


Komentar :

Pembahasan mengenai topik kali ini sangat menarik. Selain karena pembicara membawakannya dengan sangat menarik, informasi yang disampaikan pun memberi banyak pengetahuan tambahan bagi saya pribadi. Meskipun topik kali ini membahas mengenai iklan, tetapi menurut saya pengetahuan tentang iklan juga perlu diketahui. Karena sebagai calon lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi, penting halnya untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas tentang berbagai hal.

Dari pembahasan lebih dalam mengenai iklan ini, saya menjadi sadar bahwa saya pribadi telah terpengaruh dengan pesan yang terkandung dalam iklan yang saya lihat dan saat ini saya telah belajar mengenai faktor apa saja yang dapat mempengaruhi orang setelah melihat sebuah iklan. Ternyata di dalam pembuatan iklan itu sendiri memiliki banayk strategi baik dalam hal penggunaan sumber pesan dan isi pesan dalam iklan itu sendiri. Semua strategi yang digunakan dalam iklan itu sendiri semata - mata hanya untuk mempengaruhi kita sebagai konsumen hingga akhirnya mengubah sikap kita terhadap produk yang diiklankan tersebut. Setelah mengetahui semuanya itu, rasanya pengetahuan ini sangat bermanfat bagi kita semua, khusunya yang nantinya akan bergelut di  bidang yang berhubungan dengan iklan.