Pembicara : Bpk. Eduard Tjahjadi
Deskripsi :
Secara etimologis, kata symbol berasal dari bahasa latin ( symbolum, symbolon ) yang berarti objek, gambar, tulisan, suara, atau tanda tertentu yang mewakili sesuatu yang lain oleh asosiasi, kemiripan, atau konvensi. Simbol merupakan alat untuk mengekspresikan sesuatu yang mencerminkan intelektualitas, emosi, dan spirit.
Sedangkan arsitektur adalah seni dan ilmu merancang bangunan atau struktur fisik lain. Arsitektur terbagi menjadi dua yaitu level mikro dan makro. Level mikro mencakup bangunan , kompleks sedangkan level makro mencakup kotak.
Karya - karya arsitektur sering dianggap sebagai karya seni, simbol politik, dan budaya. Contohnya saja Candi Borobudur, Candi Prambanan, Piramid, Colloseum, dan masih banyak lagi. Karya - karya arsitektur bukan hanya sebatas fungsi saja tetapi juga berperan sebagai tanda komunikasi.
Arsitektur di suatu tempat berbeda dengan yang ada di tempat lain. Karena arsitektur adalah gabungan dari kebutuhan akan sesuatu ( baik kebutuhan akan bangunan, tempat tinggal, dll ) dan cara ( bahan bangunan, teknologi, dan keterampilan yang tersedia ).
| Forbiden City Hierarki |
![]() |
| Forbiden City Palace |
![]() |
| Interior Keraton Yogyakarta |
![]() |
| Eksterior Keraton Yogyakarta |
Komentar :
Pembahasan topik kali ini sungguh menarik dan memberikan pengetahuan tambahan kepada saya pribadi khususnya mengenai arsitektur. Karena saya sebagai calon lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi tentunya harus memiliki pengetahuan luas tak terkecuali dengan hal - hal yang berhubung dengan arsitektur.
Pembicara, yang memang kompeten di bidang arsitektur ini membagikan pengetahuan yang sangat baik bahwa ternyata karya - karya arsitektur pada zaman dahulu itu tidak sembarangan dibangun. Tetapi memiliki maksud / tujuan filosofis dibalik itu semua meskipun pada akhirnya sekarang karya - karya arsitektur tersebut menjadi simbol karya seni seperti Piramid, The Forbidden City, Colloseum, Monas, Candi Borobudur, dan masih banyak lagi.
Dari pembahasan topik kali ini, pembicara mengajak kita semua untuk berpikir kritis mengenai karya - karya arsitektur. Seperti kenapa Keraton Yogyakarta berada di antara Gunung Merapi & Laut Selatan, apa makna dibalik penyusunan bangunan - bangunan yang asa di The Forbidden City ( kota terlarang ) dan masih banyak lagi.
Pembicara juga menyajikan topik ini dengan sangat menarik dan mudah dimengerti sehingga membuat kita tidak cepat jenuh dan selalu ingin tahu lebih banyak.



Tidak ada komentar:
Posting Komentar